Jumat, 19 April 2013

ASAL USUL KERAJAAN DURI ( TALLU BATU PAPAN )


Kisah tentang kerajaan Duri diambil dari Transkripsi Lontara Duri (Rampunan Kada) oleh Syukur Abdullah yang diterbitkan pada tahun l986. Untuk mendapatkan keterangan tentang berbagai hal yang bersangkut paut tentang asal usul suatu komunitas atau suatu etnis tertentu, biasanya melalui keterangan berupa ceritera turun temurun atau laporan penelitian para ahli sebelumnya.Ketika  Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan, dalam wilayah yang sekarang disebut Kabupaten Enrekang  sudah terdapat beberapa kerajaan yang masing-masing berdiri sendiri, merdeka berdaulat (onafhankelijk), yaitu: Maiwa, Enrekang, Duri, Kassa, dan Batulappa. Kerajaan-kerajaan tersebut terikat dalam satu federasi yakni “Federasi Massenrempulu atau Massere-Bulu” Wilayah Kerajaan Duri berada pada bagian utara daerah kabupaten Enrekang, berbatasan dengan Tana Toraja (utara), Luwu (timur), Enrekang, Maiwa (selatan) dan Letta (barat). Daerah tersebut merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Walaupun banyak terdapat gunung batu namun tanahnya subur untuk pertanian sayur –mayur.Kisah munculnya istilah Duri dapat ditemukan kisahnya dalam Lontara Duri. Suatu ketika pedagang dari kerajaan Bone dalam perjalannya menuju tanah Luwu.singgah di kerajaan Duri. Mereka dijamu dengan buah cena’ duri. Karena buah tersebut sangat enak rasanya, mereka meminta untuk dibawakan kepada rajanya di Bone. Ketika raja menyantap buah cena duri tersebut, karena rasanya sangat enak dia bertanya darimana kalian memperolehnya. Para pedagang itu menjawab bahwa buah tersebut diperoleh dari  Duri. Mereka lupa menyebut  cena’, yang diingat hanya duri. Semestinya mereka menyebut bahwa buah itu namanya buah cena duri dan berasal dari  daerah yang sekarang namanya Duri.
           Sejak saat itulah  istilah  duri mulai dipakai untuk nama sebuah kawasan yang membentang  antara Gunung Batu Bolong di timur, salah satu puncak dari pegunungan Latimojong dan gunung Bamba Puang di barat. Berdasarkan catatan buku-buku pelajaran Geografi, Dewasa ini istilah Duri bukan hanya nama sebuah wilayah atau kawasan tetapi sudah merupakan nama sebuah sub etnis dalam suku Massenrempulu. Orang-orang yangberasal dari daerah ini lebih mengidentifikasi dirinya sebagai orang  Duri, bukan orang Enrekang, seperti yang lazim dikenal oleh penduduk Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar